KOMUNIKASI DATA
Bagian ini berkaitan dengan
aspek-aspek fundamental dari fungsi komunikasi, yang memfokuskan pada transmisi
sinyal yang andal dan efisien. Bagi yang menginginkan istilah yang lebih balk,
bagian ini kita beri judul Komunikasi Data.
Untuk lebih jelasnya dapat kita perhatikan gambar berikut :
Gambar 1.2 Model Komunikasi data sederhana
Anggap saja perangkat input dan
transmitter merupakan komponen dari suatu PC. User PC bermaksud mengirim suatu
pesan m ke user yang lain. User mengaktifkan program electronik mail di dalam
PC dan memasukkan pesan melalui keyboard (perangkat input). String karakter
secara singkat ditahan didalam memori utama. Kita dapat melihatnya, sebagai
rangkaian bit (g) di dalam memori. PC dihubungkan dengan beberapa media transmisi,
misalnya sebuah local network atau jaringan telepon, lewat suatu perangkat I/O
(transmitter), dalam hal ini berupa local network transceiver atau modem. Data
yang masuk ditransfer ke trasmitter sebagai rangkaian dari perubahan tegangan
[g(t)] yang menunjukkan bit‑bit pada communication bus atau kabel.Transmitter
dihubungkan secara langsung ke media dan merubah aliran yang masuk [g(t)]
menjadi sinyal [s(t)] yang mampu untuk ditransmisikan.
Sinyal yang ditransmisikan s(t) yang
diserahkan ke media menjadi subyek untuk sejumlah gangguan, sebelum mencapai receiver. Jadi, sinyal yang diterima r(t) dapat saja
berbeda dan s(t). Receiver akan berupaya menganalisis keaslian s(t), didasarkan
atas r(t) dan pengetahuannya atas media, dan menghasilkan rangkaian bit
g'(t). Bit‑bit ini dikirim ke komputer output, di mana bit‑bit tersebut secara
singkat ditahan didalam memori sebagai (g'). Dalam beberapa kasus, sistem
tujuan akan berupaya untuk memperingatkan bila terjadi error, dan untuk
selanjutnya bekerja sama dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan data
yang bebas dari error (error‑free data). Data‑data ini kemudian diberikan
kepada user melalui suatu perangkat output, seperti printer atau layar. Pesan
atau message (m') sebagaimana yang dilihat oleh user biasanya merupakan salinan
dari pesan aslinya (m).
Sekarang bayangkan sebuah percakapan
telepon. Dalam kasus ini untuk telepon adalah pesan (m) dalam bentuk gelombang
suara. Gelombang suara diubah oleh pesawat telepon menjadi sinyal‑sinyal
elektronik dari frekuensi yang sama. Sinyal‑sinyal tersebut ditransmisikan
tanpa modifikasi melalui jaringan telepon. Oleh sebab itu sinyal input g(t)
dan sinyal‑sinyal yang ditransmisikan s(t) menjadi identik. Sinyal s(t) akan
mengalami beberapa distorsi pada media, sehingga sinyal r(t) tidak akan sama
dengan s(t). Meskipun begitu, sinyal r(t) akan diubah kembali menjadi gelombang
suara dengan upaya perbaikan atau peningkatan kualitas sinyal. Jadi, m'
bukanlah replika dari m. Bagaimanapun juga, pesan suara umumnya lebih mudah
dipahami pendengarnya.