1. PENDAHULUAN
Secara luas komunikasi
berarti dapat berbagi informasi, artinya dari satu pihak informasi disampaikan
kepada pihak lain. Kemampuan berkomunikasi adalah salah satu ciri manusia, yang
telah memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan peradaban.
Dalam pembicaraan kita yang dimaksudkan dengan komunikasi
adalah komunikasi listrik, yang berarti pengolahan, pengiriman dan penerimaan
informasi secara elektris. Lahirnya komunikasi listrik di tandai oleh
pengiriman berita telegrafi pertama yang dilakuakn oleh Samuel F.B. Morse pada
tahun 1838 melalui saluran kawat dengan jarak 16 km. Sejak itu komunikasi
berkembang pesat sekali berkat penemuan-penemuan yang menyusul berikut :
telepon, tabung elektron, transistor, rangkaian terintegrasi, mikroprosesor,
komponen semikonduktor lainnya dan komputer.
Kini sistem komunikasi didapati pada setiap terjadinya
pemindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Telepon, radio, televisi dan peralatan multimedia lainnya telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Jaringan-jaringan jarak jauh yang mencakup seluruh dunia dapat mengirim teks,
suara, gambar dari suatu benua ke benua lain. Komputer berkomunikasi dengan
komputer lain melalui jalur data antar benua. Hal ini dimungkinkan oleh adanya
pelayanan komunikasi.
Telekomunikasi mengandung pengertian komunikasi jarak
jauh, sesuai dengan kata “tele” yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti
“jauh”.
1.1
Komunikasi, pesan dan sinyal
Komunikasi
didefinisikan sebagai proses yang mencakup pemindahan informasi dari satu titik
dalam satu ruang dan waktu, yang disebut SUMBER, ke titik lain yang disebut
TUJUAN atau pemakai. Sistem komunikasi adalah keseluruhan dari mekanisme yang
membentuk jalur informasi dari sumber ke tujuan. Karena yang dimaksud dengan
komunikasi di sini adalah komunikasi listrik, maka sistem komunikasi adalah
sistem yang dapat melakukan fungsi tersebut dengan mempergunakan peralatan dan
gejala elektris.
1.2. Unsur-Unsur Sistem
komunikasi
Terdapat dua bagian
besar dalam sebuah sistem komunikasi, yaitu unsur-unsur fungsional dan
gangguan. Unsur-unsur fungsional adalah pemancar, kanal transmisi atau medium
transmisi, dan penerima. Masing-masing unsur melakukan fungsi khusus. Dan
pada penyalurannya, sinyal mengalami efek-efek tertentu yang tidak diingini.
Pertama redaman yang menurunkan daya sinyal dan kedua yang lebih serius lagi
ialah gangguan. Gangguan dapat berupa cacat, interferensi atau derau, yang
tampak dengan berubahnya bentuk sinyal. Sebenarnya gangguan ini terdapat dalam
seluruh sistem, tetapi biasanya lebih praktis untuk memperlakukan sistem
demikian rupa, seolah-olah hanya pada kanal transmisi saja terjadi gangguan,
sedangkan pemancar dan penerima dianggap ideal.
1.2.1.Unsur-unsur
fungsional
Unsur-unsur fungsional pada suatu sistem komunikasi
adalah :
- Pemancar. Pemancar meneruskan pesan ke kanal transmisi dalam bentuk sinyal
yang dipancarkan agar terjadi penyaluran yang efektif dan efisien, mungkin
dilakukan beberapa operasi sinyal. Yang paling lazim dan paling penting adalah
modulasi, suatu proses yang diperlukan untuk mencocokan sinyal dengan
sifat-sifat transmisi, dengan pemakaian gelombang pembawa (carrier).
-
Kanal transmisi. Kanal transmisi atau medium adalah penghubung elektris antara
pemancar dan penerima, menjembatani jarak antara sumber dan tujuan. Kanal ini
dapat berupa sepasang kawat, sebuah kabel koaksial, gelombang radio atau
mungkin berkas sinyal laser. Apapun bentuknya kanal transmisi elektris
mempunyai sifat yang sama, yaitu semua mempunyai redaman. Karena adanya redaman
ini daya sinyal menjadi menurun dengan membesarnya jarak. Redaman dapat besar
dapat pula kecil tergantung kepada macam kanal.
-
Penerima. Fungsi penerima adalah mengambil kembali sinyal dari kanal dan
meneruskannya ke transducer keluaran. Karena sinyal yang di terima biasanya
sangat kecil, sebagai akibat dari adanya redaman, penerima dapat mempunyai
beberapa tahap penguat. Tetapi tugas utama dari penerima adalah melakukan
demodulasi atau deteksi, yaitu proses kebalikan dari modulasi, yang mengubah
kembali sinyal ke dalam bentuk asli.
1.2.2. Gangguan
Pada sistem komunikasi gangguan dapat berupa :
-
Cacat. Cacat
adalah perubahan sinyal yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan respon dari
sistem terhadap sinyal. Berbeda dengan interferensi dan derau (noise), cacat akan
hilang dengan sendirinya bila sinyal dimatikan. Perancangan sistem lebih baik
atau pemberian rangkaian-rangkaian kompensasi yang sempurna mungkin dilakukan. Di dalam
praktek untuk batas tertentu cacat masih dapat diterima, kecuali untuk
keperluan yang luar biasa.
-
Interferensi. Interferensi adalah gangguan oleh banyak sinyal-sinyal
dari luar, yang biasanya berupa sinyal buatan dalam bentuk yang sama dengan
sinyal yang diinginkan. Contoh yang umum adalah ganggan yang terjadi apabila
sebuah pesawat penerima radio menerima dua atau lebih frekuensi pada saat yang sama.
Interferensi dapat dihilangkan dengan cara mencegah masuknya sinyal penggangu
atau melenyapkan sumbernya. Teoritis pemecahan masalah ini secara sempurna
mungkin dibuat, tetapi tidak selalu praktis.
-
Derau. Derau
adalah sinyal-sinyal elektrik yang acak dan tidak dapat
diperkirakan dan muncul secara alami, baik berasal dari dalam sistem maupun
luarnya. Bila sinyal-sinyal seperti itu ditambahkan pada sinyal yang membawa
informasi, maka informasi dapat rusak sebagian atau bahkan rusak sama sekali.
Walau efek yang sama dapat terjadi dengan cacat dan interferensi, tetapi derau
mempunyai sifat yang unik : derau tidak pernah dapat dihilangkan sama sekali,
walaupun secara teoritis.