S E M O G A...B E R M A N F A A T !

Minggu, 30 Juni 2013

Pengantar Sistem Komunikasi



1. PENDAHULUAN

           Secara luas komunikasi berarti dapat berbagi informasi, artinya dari satu pihak informasi disampaikan kepada pihak lain. Kemampuan berkomunikasi adalah salah satu ciri manusia, yang telah memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan peradaban.
          Dalam pembicaraan kita yang dimaksudkan dengan komunikasi adalah komunikasi listrik, yang berarti pengolahan, pengiriman dan penerimaan informasi secara elektris. Lahirnya komunikasi listrik di tandai oleh pengiriman berita telegrafi pertama yang dilakuakn oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1838 melalui saluran kawat dengan jarak 16 km. Sejak itu komunikasi berkembang pesat sekali berkat penemuan-penemuan yang menyusul berikut : telepon, tabung elektron, transistor, rangkaian terintegrasi, mikroprosesor, komponen semikonduktor lainnya dan komputer.
       Kini sistem komunikasi didapati pada setiap terjadinya pemindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Telepon, radio, televisi dan peralatan multimedia lainnya telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia sehari-hari. Jaringan-jaringan jarak jauh yang mencakup seluruh dunia dapat mengirim teks, suara, gambar dari suatu benua ke benua lain. Komputer berkomunikasi dengan komputer lain melalui jalur data antar benua. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pelayanan komunikasi.
        Telekomunikasi mengandung pengertian komunikasi jarak jauh, sesuai dengan kata “tele” yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti “jauh”.



1.1  Komunikasi, pesan dan sinyal
Komunikasi didefinisikan sebagai proses yang mencakup pemindahan informasi dari satu titik dalam satu ruang dan waktu, yang disebut SUMBER, ke titik lain yang disebut TUJUAN atau pemakai. Sistem komunikasi adalah keseluruhan dari mekanisme yang membentuk jalur informasi dari sumber ke tujuan. Karena yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah komunikasi listrik, maka sistem komunikasi adalah sistem yang dapat melakukan fungsi tersebut dengan mempergunakan peralatan dan gejala elektris.
 
1.2. Unsur-Unsur Sistem komunikasi
     Terdapat dua bagian besar dalam sebuah sistem komunikasi, yaitu unsur-unsur fungsional dan gangguan. Unsur-unsur fungsional adalah pemancar, kanal transmisi atau medium transmisi, dan penerima. Masing-masing unsur melakukan fungsi khusus. Dan pada penyalurannya, sinyal mengalami efek-efek tertentu yang tidak diingini. Pertama redaman yang menurunkan daya sinyal dan kedua yang lebih serius lagi ialah gangguan. Gangguan dapat berupa cacat, interferensi atau derau, yang tampak dengan berubahnya bentuk sinyal. Sebenarnya gangguan ini terdapat dalam seluruh sistem, tetapi biasanya lebih praktis untuk memperlakukan sistem demikian rupa, seolah-olah hanya pada kanal transmisi saja terjadi gangguan, sedangkan pemancar dan penerima dianggap ideal.


1.2.1.Unsur-unsur fungsional
            Unsur-unsur fungsional pada suatu sistem komunikasi adalah :
-     Pemancar.  Pemancar meneruskan pesan ke kanal transmisi dalam bentuk sinyal yang dipancarkan agar terjadi penyaluran yang efektif dan efisien, mungkin dilakukan beberapa operasi sinyal. Yang paling lazim dan paling penting adalah modulasi, suatu proses yang diperlukan untuk mencocokan sinyal dengan sifat-sifat transmisi, dengan pemakaian gelombang pembawa (carrier).
-          Kanal transmisi.    Kanal transmisi atau medium adalah penghubung elektris antara pemancar dan penerima, menjembatani jarak antara sumber dan tujuan. Kanal ini dapat berupa sepasang kawat, sebuah kabel koaksial, gelombang radio atau mungkin berkas sinyal laser. Apapun bentuknya kanal transmisi elektris mempunyai sifat yang sama, yaitu semua mempunyai redaman. Karena adanya redaman ini daya sinyal menjadi menurun dengan membesarnya jarak. Redaman dapat besar dapat pula kecil tergantung kepada macam kanal. 
-          Penerima.  Fungsi penerima adalah mengambil kembali sinyal dari kanal dan meneruskannya ke transducer keluaran. Karena sinyal yang di terima biasanya sangat kecil, sebagai akibat dari adanya redaman, penerima dapat mempunyai beberapa tahap penguat. Tetapi tugas utama dari penerima adalah melakukan demodulasi atau deteksi, yaitu proses kebalikan dari modulasi, yang mengubah kembali sinyal ke dalam bentuk asli. 

1.2.2. Gangguan
            Pada sistem komunikasi gangguan dapat berupa :
-          Cacat.  Cacat adalah perubahan sinyal yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan respon dari sistem terhadap sinyal. Berbeda dengan interferensi dan derau (noise), cacat akan hilang dengan sendirinya bila sinyal dimatikan. Perancangan sistem lebih baik atau pemberian rangkaian-rangkaian kompensasi yang sempurna mungkin dilakukan. Di dalam praktek untuk batas tertentu cacat masih dapat diterima, kecuali untuk keperluan yang luar biasa.
-          Interferensi. Interferensi adalah gangguan oleh banyak sinyal-sinyal dari luar, yang biasanya berupa sinyal buatan dalam bentuk yang sama dengan sinyal yang diinginkan. Contoh yang umum adalah ganggan yang terjadi apabila sebuah pesawat penerima radio menerima dua atau lebih frekuensi pada saat yang sama. Interferensi dapat dihilangkan dengan cara mencegah masuknya sinyal penggangu atau melenyapkan sumbernya. Teoritis pemecahan masalah ini secara sempurna mungkin dibuat, tetapi tidak selalu praktis.
-          Derau. Derau adalah sinyal-sinyal elektrik yang acak dan tidak dapat diperkirakan dan muncul secara alami, baik berasal dari dalam sistem maupun luarnya. Bila sinyal-sinyal seperti itu ditambahkan pada sinyal yang membawa informasi, maka informasi dapat rusak sebagian atau bahkan rusak sama sekali. Walau efek yang sama dapat terjadi dengan cacat dan interferensi, tetapi derau mempunyai sifat yang unik : derau tidak pernah dapat dihilangkan sama sekali, walaupun secara teoritis.