Salah satu hal penyebab tidak
meratanya penerangan adalah tidak sesuainya besar daya pada lampu terpasang. Agar diperoleh penempatan PJU yang sesuai, digunakan
Tabel-9 SNI 7391:2008 tentang Spesifikasi penerangan jalan di kawasan
perkotaan, yaitu dengan memperhatikan jarak
antar tiang (e), tipe rumah lampu (lantern), jenis lampu, tingkat pencahayaan
(Lux), tinggi lampu dan lebar jalan. Untuk
dapat menghasilkan daya dan intensitas penerangan yang sesuai dengan kebutuhan
pada PJU, maka perlu juga dihitung nilai parameter penerangan dengan
menggunakan konsep sudut ruang (steredian). Konsep ini harus dikombinasikan
dengan tabel-tabel yang ada di dalam SNI 7391:2008. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan
contoh perhitungan untuk jarak 5 meter, 10 meter dan 15 meter.
. 1.
Menghitung fluks cahaya untuk P1= 5m
Menghitung sudut α (sudut kemiringan/inklinasi antara sinar cahaya dan garis lurus pada bidang a-b dititik P), dengan menggunakan rumus :
tan α = P1
/ R =
= 0,55
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
α =
. 0,55 = 29 ˚
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
Misal diinginkan Kuat Pencahayaan (Iluminansi) Ep= 10 lux
Dengan tinggi lampu R= 9 m
dan α= 29 ˚
Dan formula untuk Intensitas penerangan adalah :
I = Ep. R2 /
(cos α)
Sehingga :
I = 10. 92 / cos 29 ˚ = 931 candela
Menghitung fluks cahaya (Φ)
Dengan I = 931 cd , maka :
Φ =
4
. I
= 12,56 . 931 =
11.699,3 lumen
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
2. Menghitung fluks cahaya untuk P2 = 10m
Menghitung sudut α (sudut kemiringan/inklinasi antara sinar
cahaya dan garis lurus pada bidang a-b dititik P), dengan menggunakan rumus :
tan α = P2 / R = 10/9 = 1,11
α =
1,11 = 48 ˚
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
Misal diinginkan Kuat Pencahayaan (Iluminansi) Ep= 10 lux Dengan tinggi lampu R= 9 m dan α= 48 ˚ Dan formula untuk Intensitas penerangan adalah :
I = Ep. R2 /
(cos α)
Sehingga :
I = 10. 92 / cos 48 ˚ = 1.210,5 candela
Menghitung fluks cahaya (Φ)
Dengan I =
1.210,5 cd
Maka
:
Φ =
4
. I
= 12,56 . 1.210,5
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
=
15.212 lumen
Jika ingin digunakan lampu SON, berdasarkan Tabel-1 SNI 7391:2008 tentang Spesifikasi penerangan
jalan di kawasan perkotaan, lampu jenis SON memiliki efisiensi rata-rata 110
lumen/watt. Maka pemilihan lampu jenis
ini memiliki Daya = 15.212
/ 110 Watt
= 138 Watt . Sehingga untuk P2=10
m, dipilih jenis yang sesuai yaitu SON 150
Watt.
3.
Menghitung fluks cahaya untuk P3 = 15m
· Menghitung sudut α (sudut kemiringan/inklinasi antara sinar
cahaya dan garis lurus pada bidang a-b dititik P), dengan menggunakan rumus :
tan α = P3 / R = 15/9 = 1,67
α =
1,67 = 59 ˚
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
· Menghitung intensitas penerangan
( I )
Misal
diinginkan Kuat Pencahayaan (Iluminansi)
Ep= 10 lux
Dengan tinggi lampu R= 9 m
dan α= 59 ˚
Dan formula untuk Intensitas penerangan adalah :
I = Ep. R2 /
(cos α)
Sehingga : I = 10. 92 / cos 59 ˚ = 1.572,7 candela
· Menghitung fluks cahaya (Φ)
Dengan I =
1.572,7 cd
Maka
:
Φ =
4
. I
= 12,56 . 1572,7
![](file:///C:\DOCUME~1\AdminPC\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
=
19.753,1 lumen